- Back to Home »
- Informasi , Nasional »
- Tentang Ahok dan Dana Siluman
Posted by : IRG
Sunday, 8 March 2015
Seorang penulis - Novia Syahidah- menulis status yang menjelaskan apa itu dana siluman. Ditulis dengan bahasa santai, gaya betawi, sederhana dan mudah dipahami.Berikut saya copy paste. Semoga bermanfaat bagi Anda yang masih percaya pada dongeng "ahok pendekar pembela korupsi":
Ceritanya kemaren beli sayur di abang-abang, eh ibu-ibu yg ikut belanja kok malah asyik ngobrol soal "dana siluman" yg lagi ngetrend itu. Banyak yg bingung, apa sih dana siluman itu?
"Apa ade hubungannye ame babi ngepet?" komentar salah satu dari mereka. Hahaha... dasar ibu-ibu, kebanyakan nonton pelem endonesia. Bawaannya mistik aje.
Jadi begini ye ibu-ibu yg lagi onlen di pesbuk ato media sosial lainnya (nyambil milih sayur juga gapapa), aye jelasin dikit deh, sesuai pengetahuan aye. Kalau ade nyang salah, tolong dibenerin aje.
Dana siluman entu adalah dana yang kagak jelas asal-usulnye, tau-tau ade aje di APBD. Jadi ceritanye pemda DKI bikin APBD nih, trus APBD entu dikasihin ke DPRD untuk dibahas. Setelah selesai dibahas lalu disahkan, diteken, distempel oleh DPRD dan kepala daerah yaitu Ahok. Nah setelah penandatanganan, APBD dikembalikan ke pemda atau Ahok utk diteruskan ke Depdagri. Apakah ada yg perlu dikoreksi atau kagak oleh Depdagri.
Nah, ternyata setelah dipelajari oleh Depdagri, entu APBD dibalikin karena kagak memenuhi syarat. Loh kok gak memenuhi syarat. Ternyata oh ternyata, disinilah masalahnya. APBD yg diserahin oleh Ahok ke Depdagri itu bukanlah APBD yg sudah dibahas oleh DPRD, melainkan APBD yg menggunakan sistem e-Budgeting. Di APBD versi e-Budgeting inilah munculnya dana siluman tersebut. Di APBD e-Budgeting itu juga banyak yg tidak dicantumkan, misalnya sumber dana dll.
Yang aneh bin ajaib, kok ya di media-media malah DPRD yg disudutkan sebagai sarang koruptor, pembuat dana siluman. Sementara Ahok dilabelkan sebagai pemimpin yg tegas membasmi korupsi. Padahal kalau dilihat permasalahannya, jelas kan dimana kesandungnya?
Sumber: Bang Jonru
Sumber: Bang Jonru
==========
Ini sedikit gambaran dari saya tentang Gubernur Jakarta jika di bandingkan dengan Gubernur Jawa Barat..
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok akan menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo. Ahok memutuskan mundur dari Gerindra karena tak setuju pilkada oleh DPRD. Langkah Ahok ini menuai tanggapan positif dan negatif dari berbagai kalangan. Ada pendapat Ahok cuma bisa bicara dan tak ada prestasi nyata. Bahkan staf Ahok pun gagal total saat tes CPNS. Ahok dianggap arogan dan kasar. Ahok juga dinilai cuma teori teriak teriak tanpa hasil. Selama memimpin Jakarta tak ada prestasi ril yang diraih Ahok, hanya sukses dalam bidang gusur menggusur tanpa ampun, Sedangkan Tentang Banjir dan Kemacetan seperti janji kampanye, justru semakin tak terhindari. Sangat kontras dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang meraih lebih dari 91 penghargaan selama memimpin Jabar. Terakhir Aher diberitakan meraih 132 penghargaan. Ahok cuma mitos yang , Aher pemimpin sejati.
Setiap kepala daerah diwajibkan punya rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Kemudian dijelaskan rincian tujuan dan indikator keberhasilan. Hal inilah yang tidak dimiliki seorang Ahok. Dia tidak ada rencana jelas cuma teriak teriak. Para pengkritik Ahok mengkritik murni karena kinerjanya. Sementara pendukung Ahok justru karena faktor agama dan suku tanpa bisa menjelaskan kinerja Ahok secara profesional..
Ini bukti penghargaan Aher lebih hebat daripada Ahok:
http://bandung.okezone.com/read/2013/08/29/530/857475/gubernur-aher-raih-penghargaan-ke-113
http://jabarprov.go.id/index.php/news/7900/Heryawan_Dedikasikan_Penghargaan_Ke_132_Untuk_Warga_Jabar
http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/440
==========
Sedikit Pendapat:
"AHOK VS DPRD DKI" adalah politik PENGALIHAN ISU JILID II dengan tujuan:
- Untuk memuluskan OPERASI SENYAP kenaikan BBM yang dilakukan pemerintahan jokowi JK sehingga rakyat dan media tidak akan lagi memperhatikan kenaikan BBM.
- Untuk meredam kisruh KPK vs Polri, sampai sekarang kita masih belum punya KAPOLRI, yang ada cuma PLT, KPK di lumpuh kan tapi rakyat kini sibuk berkoar-koar Ahok vs DPRD DKI.
- Untuk meredam kenaikan dollar, harga sembako yang tak kunjung normal, dll.
#KalauKitaMikirPintar
Ahok di beking oleh Jkw & PDIP sehingga berani menelanjangi kebusukan dirinya sendiri biar Jkw aman untuk menaikkan BBM & untuk meredam kisruh lainnya. Politik ini juga dimainkan untuk menghancurkan citra DPR yang kian terpuruk. Siapa yang di untungkan bila DPR Hancur? Jkw lah orang yang paling tertawa bila itu terjadi dia akan bebas melakukan apapun, bahkan mungkin lebih otoriter dari masa sebelumnya..